Total Tayangan Halaman

Sabtu, 31 Desember 2011

[HATI-HATI] Penipuan Model Baru: Minta Transfer

Dearest temaans,

Belanja, sekarang memang lebih mudah, kita bs pegang hp aja, browse, then, order. What is next? Tentu aja purchase/bayar...

Pembayaran kita kadang memang dikonfirmasi melalui sms. Tapi kita perlu waspada, krn sekarang selain sms mama minta pulsa, ada jg sms

"kalau udh tolong transfer ke rekening bank bangtut yaa, an Toekang Kentoet, no. 123456789
Makasih"

Ajiiy gileey ajaah...
Ini sudaah lebih dari 5x saya dapat sms kayak bengini...jadi temans bener2 kudu ati2 yaa...
Lbh baik recheck daripada kenaa deeh...
Yaa nggak...

selamat tahun baru temans, semoga selalu bahagia, dan dalam perlindunganNYA

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selasa, 27 Desember 2011

Nikmatnya Pizza Aseli: Nanamia Pizzeria Jogja

Dearest temans, hari ini saya kembali bertualang, apa lagi kl bukan kuliner,

Kali ini saya menikmati pizza yg dibakar dalam tungku kayu tradisional Italia di Nanamia, Pizzeria, Yogyakarta, yg berada di daerah Gejayan, belakang kampus FH Atmajaya.
Harg pizza nya cukup terjangkau, mulai dari 35rb untuk medium.
Tersedia jg lagsana, aneka penne, dan fussili...
Ada jg salad, soup, bruscheta, dll...

Penasaraan...
Cobaiin deeh, dijamin nggak nyesel...
\(´▽`)/

Senin, 19 Desember 2011

KOMIK BAGUS

[COPAS] Kisah Nyata: Ketika Sri Sultan HB IX terkena tilang di Pekalongan

tulisan ini diambil dan dicopy tanpa perubahan dari :SUMBER


"menurut saya, kisah ini merupakan suatu teladan, bagaimana seharusnya, dan ciri orang yang besar, bukan besar pangkat, jabata, atau hartanya, tetapi yang besar budi pekerti dan hatinya."
Silahkan simak kisah dibawah ini:

Kota batik Pekalongan di pertengahan tahun 1960an menyambut fajar dengan kabut tipis , pukul setengah enam pagi polisi muda Royadin yang belum genap seminggu mendapatkan kenaikan pangkat dari agen polisi kepala menjadi brigadir polisi sudah berdiri di tepi posnya di kawasan Soko dengan gagahnya. Kudapan nasi megono khas pekalongan pagi itu menyegarkan tubuhnya yang gagah berbalut seragam polisi dengan pangkat brigadir.
Becak dan delman amat dominan masa itu , persimpangan Soko mulai riuh dengan bunyi kalung kuda yang terangguk angguk mengikuti ayunan cemeti sang kusir. Dari arah selatan dan membelok ke barat sebuah sedan hitam ber plat AB melaju dari arah yang berlawanan dengan arus becak dan delman . Brigadir Royadin memandang dari kejauhan ,sementara sedan hitam itu melaju perlahan menuju kearahnya. Dengan sigap ia menyeberang jalan ditepi posnya, ayunan tangan kedepan dengan posisi membentuk sudut Sembilan puluh derajat menghentikan laju sedan hitam itu. Sebuah sedan tahun lima puluhan yang amat jarang berlalu di jalanan pekalongan berhenti dihadapannya.
Saat mobil menepi , brigadir Royadin menghampiri sisi kanan pengemudi dan memberi hormat.
“Selamat pagi!” Brigadir Royadin memberi hormat dengan sikap sempurna . “Boleh ditunjukan rebuwes!” Ia meminta surat surat mobil berikut surat ijin mengemudi kepada lelaki di balik kaca , jaman itu surat mobil masih diistilahkan rebuwes.
Perlahan , pria berusia sekitar setengah abad menurunkan kaca samping secara penuh.
“Ada apa pak polisi ?” Tanya pria itu. Brigadir Royadin tersentak kaget , ia mengenali siapa pria itu . “Ya Allah…sinuwun!” kejutnya dalam hati . Gugup bukan main namun itu hanya berlangsung sedetik , naluri polisinya tetap menopang tubuh gagahnya dalam sikap sempurna.
“Bapak melangar verbodden , tidak boleh lewat sini, ini satu arah !” Ia memandangi pria itu yang tak lain adalah Sultan Jogja, Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Dirinya tak habis pikir , orang sebesar sultan HB IX mengendarai sendiri mobilnya dari jogja ke pekalongan yang jauhnya cukup lumayan., entah tujuannya kemana.
Setelah melihat rebuwes , Brigadir Royadin mempersilahkan Sri Sultan untuk mengecek tanda larangan verboden di ujung jalan , namun sultan menolak.
“ Ya ..saya salah , kamu benar , saya pasti salah !” Sinuwun turun dari sedannya dan menghampiri Brigadir Royadin yang tetap menggengam rebuwes tanpa tahu harus berbuat apa.
“ Jadi…?” Sinuwun bertanya , pertanyaan yang singkat namun sulit bagi brigadir Royadin menjawabnya .
“Em..emm ..bapak saya tilang , mohon maaf!” Brigadir Royadin heran , sinuwun tak kunjung menggunakan kekuasaannya untuk paling tidak bernegosiasi dengannya, jangankan begitu , mengenalkan dirinya sebagai pejabat Negara dan Rajapun beliau tidak melakukannya.
“Baik..brigadir , kamu buatkan surat itu , nanti saya ikuti aturannya, saya harus segera ke Tegal !” Sinuwun meminta brigadir Royadin untuk segera membuatkan surat tilang. Dengan tangan bergetar ia membuatkan surat tilang, ingin rasanya tidak memberikan surat itu tapi tidak tahu kenapa ia sebagai polisi tidak boleh memandang beda pelanggar kesalahan yang terjadi di depan hidungnya. Yang paling membuatnya sedikit tenang adalah tidak sepatah katapun yang keluar dari mulut sinuwun menyebutkan bahwa dia berhak mendapatkan dispensasi. “Sungguh orang yang besar…!” begitu gumamnya.
Surat tilang berpindah tangan , rebuwes saat itu dalam genggamannya dan ia menghormat pada sinuwun sebelum sinuwun kembali memacu Sedan hitamnya menuju ke arah barat, Tegal.
Beberapa menit sinuwun melintas di depan stasiun pekalongan, brigadir royadin menyadari kebodohannya, kekakuannya dan segala macam pikiran berkecamuk. Ingin ia memacu sepeda ontelnya mengejar Sedan hitam itu tapi manalah mungkin. Nasi sudah menjadi bubur dan ketetapan hatinya untuk tetap menegakkan peraturan pada siapapun berhasil menghibur dirinya.
Saat aplusan di sore hari dan kembali ke markas , Ia menyerahkan rebuwes kepada petugas jaga untuk diproses hukum lebih lanjut.,Ialu kembali kerumah dengan sepeda abu abu tuanya.
Saat apel pagi esok harinya , suara amarah meledak di markas polisi pekalongan , nama Royadin diteriakkan berkali kali dari ruang komisaris. Beberapa polisi tergopoh gopoh menghampirinya dan memintanya menghadap komisaris polisi selaku kepala kantor.
“Royadin , apa yang kamu lakukan ..sa’enake dewe ..ora mikir ..iki sing mbok tangkep sopo heh..ngawur..ngawur!” Komisaris mengumpat dalam bahasa jawa , ditangannya rebuwes milik sinuwun pindah dari telapak kanan kekiri bolak balik.
“ Sekarang aku mau Tanya , kenapa kamu tidak lepas saja sinuwun..biarkan lewat, wong kamu tahu siapa dia , ngerti nggak kowe sopo sinuwun?” Komisaris tak menurunkan nada bicaranya.
“ Siap pak , beliau tidak bilang beliau itu siapa , beliau ngaku salah ..dan memang salah!” brigadir Royadin menjawab tegas.
“Ya tapi kan kamu mestinya ngerti siapa dia ..ojo kaku kaku , kok malah mbok tilang..ngawur ..jan ngawur….Ini bisa panjang , bisa sampai Menteri !” Derai komisaris. Saat itu kepala polisi dijabat oleh Menteri Kepolisian Negara.
Brigadir Royadin pasrah , apapun yang dia lakukan dasarnya adalah posisinya sebagai polisi , yang disumpah untuk menegakkan peraturan pada siapa saja ..memang Koppeg(keras kepala) kedengarannya.
Kepala polisi pekalongan berusaha mencari tahu dimana gerangan sinuwun , masih di Tegalkah atau tempat lain? Tujuannya cuma satu , mengembalikan rebuwes. Namun tidak seperti saat ini yang demikian mudahnya bertukar kabar , keberadaa sinuwun tak kunjung diketahui hingga beberapa hari. Pada akhirnya kepala polisi pekalongan mengutus beberapa petugas ke Jogja untuk mengembalikan rebuwes tanpa mengikut sertakan Brigadir Royadin.
Usai mendapat marah , Brigadir Royadin bertugas seperti biasa , satu minggu setelah kejadian penilangan, banyak teman temannya yang mentertawakan bahkan ada isu yang ia dengar dirinya akan dimutasi ke pinggiran kota pekalongan selatan.
Suatu sore , saat belum habis jam dinas , seorang kurir datang menghampirinya di persimpangan soko yang memintanya untuk segera kembali ke kantor. Sesampai di kantor beberapa polisi menggiringnya keruang komisaris yang saat itu tengah menggengam selembar surat.
“Royadin….minggu depan kamu diminta pindah !” lemas tubuh Royadin , ia membayangkan harus menempuh jalan menanjak dipinggir kota pekalongan setiap hari , karena mutasi ini, karena ketegasan sikapnya dipersimpangan soko .
“ Siap pak !” Royadin menjawab datar.
“Bersama keluargamu semua, dibawa!” pernyataan komisaris mengejutkan , untuk apa bawa keluarga ketepi pekalongan selatan , ini hanya merepotkan diri saja.
“Saya sanggup setiap hari pakai sepeda pak komandan, semua keluarga biar tetap di rumah sekarang !” Brigadir Royadin menawar.
“Ngawur…Kamu sanggup bersepeda pekalongan – Jogja ? pindahmu itu ke jogja bukan disini, sinuwun yang minta kamu pindah tugas kesana , pangkatmu mau dinaikkan satu tingkat.!” Cetus pak komisaris , disodorkan surat yang ada digengamannya kepada brigadir Royadin.
Surat itu berisi permintaan bertuliskan tangan yang intinya : “ Mohon dipindahkan brigadir Royadin ke Jogja , sebagai polisi yang tegas saya selaku pemimpin Jogjakarta akan menempatkannya di wilayah Jogjakarta bersama keluarganya dengan meminta kepolisian untuk menaikkan pangkatnya satu tingkat.” Ditanda tangani sri sultan hamengkubuwono IX.
Tangan brigadir Royadin bergetar , namun ia segera menemukan jawabannya. Ia tak sangup menolak permntaan orang besar seperti sultan HB IX namun dia juga harus mempertimbangkan seluruh hidupnya di kota pekalongan .Ia cinta pekalongan dan tak ingin meninggalkan kota ini .
“ Mohon bapak sampaikan ke sinuwun , saya berterima kasih, saya tidak bisa pindah dari pekalongan , ini tanah kelahiran saya , rumah saya . Sampaikan hormat saya pada beliau ,dan sampaikan permintaan maaf saya pada beliau atas kelancangan saya !” Brigadir Royadin bergetar , ia tak memahami betapa luasnya hati sinuwun Sultan HB IX , Amarah hanya diperolehnya dari sang komisaris namun penghargaan tinggi justru datang dari orang yang menjadi korban ketegasannya.
July 2010 , saat saya mendengar kepergian purnawirawan polisi Royadin kepada sang khalik dari keluarga dipekalongan , saya tak memilki waktu cukup untuk menghantar kepergiannya . Suaranya yang lirih saat mendekati akhir hayat masih saja mengiangkan cerita kebanggaannya ini pada semua sanak family yang berkumpul. Ia pergi meninggalkan kesederhanaan perilaku dan prinsip kepada keturunannya , sekaligus kepada saya selaku keponakannya. Idealismenya di kepolisian Pekalongan tetap ia jaga sampai akhir masa baktinya , pangkatnya tak banyak bergeser terbelenggu idealisme yang selalu dipegangnya erat erat yaitu ketegasan dan kejujuran .
Hormat amat sangat kepadamu Pak Royadin, Sang Polisi sejati . Dan juga kepada pahlawan bangsa Sultan Hamengkubuwono IX yang keluasan hatinya melebihi wilayah negeri ini dari sabang sampai merauke.
Depok June 25′ 2011
Aryadi Noersaid
Update terakhir tentang penulis artikel: Bp Aryadi Noersaid saat ini tinggal di Depok, Saya sempat konfirmasi via SMS kepada penulis untuk memastikan dan meminta comment atau pernyataan dari beliau.
Setelah menunggu beberapa waktu saya mendapat respon dari Bp Aryadi Noersaid. Saya copy dari comment beliau. dan terima kasih pak respon kilatnya:
Aryadi Noersaid (aryadi17@yahoo.com)
Bapak ibu sekalian , surprise tulisan ini hadir setelah sekian bulan saya menulisnya, saya mendapatkan linknya melalui teman facebook. Cerita ini bagian dari catatan tepi yang saya terbitkan secara rutin di mils dan kompasiana , berupa pengalaman saya dan orang lain yang saya dapatkan dari sumbernya. Almarhum Pak Royadin adalah kakak ayah saya , beliau berpulang tahun lalu di rumah sederhananya di Proyonanggan di Batang,kota dekat pekalongan . Kisah ini selalu menghiasi hari saya kalau pulang ke kampung halaman orang tua. Meskipun tak persis detil demi detil percakapan yang diceritakan dari beliau tertulis didalam kisah ini , termasuk penggunaan bahasa jawa yang saya memang kurang menguasai untuk menuliskannya kembali serta tanggal dan tahun kejadian , namun beliau memang sangat memegang apa yang di omongkannya serta lurus dalam hidupnya , dan ini cerita masterpiece yang saya kenang selalu khususnya jika mengenang beliau .Terakhir bertemu beliau adalah ketika ia secara tiba tiba ke jakarta saat ayah saya tiada dan ia menyusul kemudian kembali kepada Allah SWT tanpa saya bisa menjenguknya. Semoga Allah menerima kanjeng sultan dan Pak Royadin di sisiNya.Amiin

Jumat, 16 Desember 2011

HUKUM: Arbitase sebagai penyelesaian sengketa harus tertulis dalam perjanjian-Prof. Nindyo Pramono dalam keterangan sebagai saksi ahli di PN Jakarta Selatan

[COPAS]
JAKARTA: PN Jakarta Selatan menyatakan berwenang mengadili dan memeriksa
perkara gugatan terhadap PT Symrise yang diajukan PT Megasurya Mas terkait
perjanjian kerja sama perdagangan formula parfum dan sabun.

"Sehingga eksepsi kompetensi absolute yang diajukan tergugat PT Symrise
tidak beralasan dan ditolak," ungkap majelis hakim diketuai Yonisman dalam
putusan sela hari ini.

Dalam putusan selanya itu, majelis hakim tidak sependapat dengan pendapat
ahli hukum internasional Hikmahanto Juwana dan Huala Adolf yang menyebutkan
perjanjian arbitrase itu bisa dilakukan berdasarkan kesepakatan antara pihak
yang bersengketa.

Majelis hakim lebih mengacu pada pendapat Guru Besar Hukum Bisnis
Universitas Gadjah Mada, Nindyo Pramono yang menyatakan perjanjian arbitrase
itu tidak bisa dilakukan tanpa adanya kesepakatan tertulis antara pihak yang
bertransaksi dagang.

Menurut majelis hakim yang merujuk pendapat Nindyo, mengatakan pencantuman
penyelesaian perkara ini melalui lembaga arbitrase internasional sebagaimana
dicantumkan dalam purchase order tidak mengikat untuk dijadikan dasar hukum
dalam penyelesaian perkara ini. Perjanjian arbitrase harus dilakukan secara
tertulis.

Menanggapi putusan ini, Kuasa Hukum PT Symsrise, Defrizal mengatakan majelis
hakim membuat putusan yang keliru. Pihaknya tetap akan mengajukan banding
atas putusan sela tersebut. Namun karena majelis hakim tetap melanjutkan
pemeriksaan pokok perkara, kuasa hukum tergugat tetap mengikuti apa yang
diperintahkan maejlis hakim tersebut.

"Kita tetap menyiapkan bahan-bahan untuk pemeriksaan pada sidang pekan
depan, meskipun majelis hakim menolak keberatan kompetensi absolute yang
diajukan Tergugat," katanya.

Defrizal menambahkan kesepakatan dagang yang dilakukan penggugat dan
tergugat telah berlangsung bertahun-tahun, sehingga bisa dijadikan dasar
bahwa kedua pihak telah sepakat dengan ketentuan perdagangan yang sudah
terjalin sebelumnya.

Kuasa Hukum Mega Surya, Otto Hasibuan, mengatakan putusa sela majelis
Powered by Telkomsel BlackBerry®

[COPAS] KEREN EUY...Lukisan Dunia Malam yang Menakjubkan Karya Leonid Afremov [Foto]


SUMBER

Lukisan Dunia Malam Yang Menakjubkan Karya Leonid Afremov
Siapa itu Leonid Afremov? Namanya mungkin asing ditelingamu, karena ia memang belum begitu terkenal seperti pelukis ternama lainnya. Namun setelah melihat karya-karyanya yang sangat menakjubkan dibawah ini, kamu pasti setuju, bahwa seniman Belarusia ini sama sekali bukanlah pelukis sembarangan. Ditambah lagi, Afremov melukis lukisannya hanya menggunakan pisau palet!
Tertarik memiliki lukisan-lukisan ini di dinding rumahmu? Kamu bisa melihat karya-karyanya yang lain dan sekaligus membeli lukisannya di situs miliknya Afremov.com

Kamis, 15 Desember 2011

[VIDEO] CADAS: Bajaj Berubah Menjadi Robot Transformer (Karya Film Animasi Indonesia)

Sejenak berpikir film ini pasti film luar negeri seperti pixar studio atau yang lainnya, tapi maaf Kamu salah. Film animasi yang berjudul "Lakon Pada Suatu Ketika" ini merupakan hasil karya anak bangsa yang empunya bernama Lakon Animasi, berpangkal di Solo Indonesia.

Dalam film ini diceritakan sebuah kapal ruang angkasa yang besar mendarat di atas langit jakarta dan seketika keadaan seketika berubah mencekam. Bajaj, radio, mobil ambulans dll berubah layaknya robot-robot Transformer dan membuat gaduh. Walaupun ceritanya agak menyadur film Transformer, namun secara pribadi admin salut dengan karya anak bangsa ini.

Di dalam video ini, kita bisa lihat animasinya yang bisa dikatakan nyaris sempurna dan ditambah dengan detail-detail gaya hidup dan situasi kondisi masyarakat Indonesia, membuat admin ingin memberikan empat jempol untuk film animasi yang akan dirilis tahun 2012 mendatang ini.

Waw, tentunya kalian pasti penasaran bukan? Ok! yuk kita sama-sama simak video thrilernya dibawah ini.


Kereeeeennn bukan? ayo dukung terus perfilman Indonesia #IndonesiaPastiBisa :)
Jangan lupa share/bagikan ke teman yang lainnya.


sumber:http://veromons.blogspot.com/2011/12/video-bajaj-berubah-menjadi-robot.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+Veromons+%28VeroMons%29&utm_content=FaceBook

Rabu, 14 Desember 2011

[COPAS] Perbedaan Maling, Copet, Rampok, & Jambret

Sepertinya, hidup dimanapun juga, kita gak akan pernah bisa lepas dari yang namanya penjahat. Sepertinya udah sifat dasar manusia untuk bisa jadi jahat, apalagi kalo lagi kepepet.

Nah, yang namanya penjahat ini kan ada macem-macem. Yang paling umum tentu saja adalah maling, copet, rampok, dan jambret. Loh emang beda? Ya beda lah. Makanya baca infografis di bawah ini dong :D



Nah, itu dia bedanya. Jadi sekarang kamu punya bahan yang solid kalo kamu mau berdebat sama teman-teman kamu. Tapi kalo temen kamu masih ngotot, gak ada salahnya kamu langsung minta klarifikasi sama si maling jambret, pencuri dan copert. Ok! good luck 

[COPAS] Patung Pasir yang Indah saat Pameran Sand Sculpting Tahunan di Tepi Pantai Frankston Melbourne

Seniman patung pasir Internasional dari seluruh dunia bekerja sama dengan mitra Australia mereka di Pameran Sandsculpting tahunan di tepi Frankston di Melbourne. Tema tahun ini adalah Creepy Crawlies. Dari kumbang, serangga dan kupu-kupu, dengan laba-laba, siput dan kalajengking, makhluk-makhluk kecil yang menghuni ini dibuat hidup, diperbesar dan diperkuat seribu kali dalam patung pasir raksasa. Pameran ini diadakan pada bulan April 2011 lalu.

























[COPAS] 9 Spesies Baru yang Ditemukan di Papua

SUMBER


Papua, yang sering disebut juga pulau cendrawasih tak henti-hentinyaa membuat para ilmuwan penasaran, mereka mengatakan inilah salah satu tempat dimuka bumi paling misterius yang menyimpan banyak spesies unik dan mengagumkan yang belum ditemukan. dalam kurun waktu 10 tahun saja mereka menemukan lebih dari puluhan spesies baru di pulau yang dibagi menjadi 2 negara itu. dan berikut adalah Inilah 9 Spesies Baru yang di Temukan di Pulau Papua (2000-2011).

1. Kuskus bermata biru

Blue-Eyed Spotted Cuscus adalah possum kecil yang ditemukan pada tahun 2004 di Indonesia Nugini. Secara keseluruhan, pulau keragaman tertinggi pohon-tinggal marsupial di dunia, dengan 38 spesies yang luar biasa.


2. Giant Bent-Toed Gecko

Beberapa spesies reptilia 43 baru ditemukan di papua nugini selama sepuluh tahun periode laporan, termasuk ini Giant Bent-Toed Gecko , ditemukan tahun 2001 di Indonesia.


3. Striking damselfish

Adalah salah satu dari 1.060 spesies baru yang ditemukan pada atau dekat pulau New Guinea (lihat peta) antara tahun 1998 dan 2008, menurut sebuah laporan baru. Pulau tropis terbesar bumi terbagi antara Indonesia di barat dan Papua Nugini di timur.


4. Fleshy-Flowered Orchid

Adalah salah satu dari delapan spesies anggrek baru yang ditemukan di wilayah Kikori Nugini selama survei selama satu dekade.


5. Kadal biru kehijauan

Ditemukan di pulau Batanta, dari Semenanjung Papua, pada tahun 2001. Menjangkau sampai dengan 3,3 meter (meter) panjangnya, spesies ini salah satu penemuan paling spektakuler reptil di mana saja," menurut WWF.


6. Ikan pelangi

Papua nugini memiliki beberapa ikan air tawar paling indah ditemukan di mana saja, termasuk ikan pelangi kecil dan berseri berwarna, menurut WWF.


7. Snub-Fin Dolphin

Para ilmuwan membuat penemuan yang tak terduga di selatan perairan papua nugini pada tahun 2005: spesies baru lumba-lumba yang disebut Snub-Fin Dolphin.


8. Wattled Smoky Honeyeater

Ditemukan pada tahun 2005 selama ekspedisi Conservation International ke berselimut kabut dari Pegunungan Foja Propinsi Papua di Indonesia.


9. "Magnificent" Orchid

"Magnificent" Orchid Dendrobium limpidum secara resmi bernama pada tahun 2003.

Meskipun pengakuan terakhir, bunga dan kekayaan alam lainnya di New Guinea akan segera menghilang. Antara 1972 dan 2002, sekitar 24 persen dari hutan hujan Papua New Guinea telah dibersihkan atau terdegradasi oleh penebangan atau pertanian subsisten, menurut laporan WWF.