Total Tayangan Halaman

Jumat, 29 Mei 2015

tidak hidup

Ada yang pernah bertanya padaku, apakah hakekat dan ciri hidup?
Aku jawab napas.
Karena jika tidak bernapas, kita tidak bs hidup.
Hampir benar katanya. Menurut dia, hakikat hidup adalah gerak. Krn napas juga membutuhkan gerak, gerak paru2, dada, dll.
Aku dulu berpikir bahwa mungkin bapak itu benar. Pikir itu sendiri adalah gerak. Neuron2 kita bergerak untuk mngirimkan sinyal dan impuls kepada neuron lainnya untuk membentuk pikiran.
Namun sekarang aku bergerak, aku bernapas, namun aku tidak merasa hidup. Aku tidak hidup.
Napasku terhenti sejak tidak ada lagi kehadiranmu dalam hariku. Pikiranku juga tidak bergerak dari memori tentang apa yang telah kita lalui bersama. Hariku yang telah kamu isi.
Sekarang aku bergerak. Sungguh aku bergerak. Namun aku tidak hidup.
Apa bedanya aku dengan air laut yang terus bergerak? Angin yang bertiup? Gunung yang meletus? Batu yang tergerus air? Tanah yang dicangkul? Batu yang dipecah? Pasir yang ditambang?
Apa bedanya?
Semua itu memerlukan sesuatu untuk menggerakkannya. Seolah2 mereka menjadi hidup.
Aku tidak hidup. Tidak pernah menjadi hidup tanpa sentuhan tanganmu. Tidak pernah menjadi hidup tanpa hadirmu di sisiku. Tanpa adanya dirimu di hariku.
Apapun yang terjadi tidak akan mengubah perasaanku padamu. Apa yang bersumber dari hati dan pikiranku, yang sudah terucap dari bibirku tidak akan pernah bisa aku tarik kembali.
Perasaan yang selalu dirasa tidak akan pernah terganti oleh apapun. Karena hatiku telah menetapkan dan memilih.